Shiny Flashy Green Matrix

Jumat, 20 Maret 2015

Cara Membuat Artikel Terkait Di Blog Dengan Scroll

Cara Membuat Artikel Terkait Di Blog Dengan Scroll. Artikel terkait adalah postingan blog yang terkait dengan postingan yang sedang dibaca atau dikunjungi, artikel terkait yang juga biasa dikenal dengan related post untuk bahasa luasnya didunia. Banyak sekali jenis dan modelnya dari artikel terkait untuk blog, mulai dari artikel terkait dengan thumbnail (gambar/photo) sampai dengan artikel terkait yang hanya judulnya saja.

Kali ini saya akan share untuk sobat mengenai trik Cara Membuat Artikel Terkait Di Blog Dengan Scroll, dengan artian artikel terkait yang akan diterapkan pada blog ini memiliki tampilan hanya judulnya saja dengan fungsi scroll dan memperlihatkan artikel terkait dari beberapa label/kategori secara bersamaan beserta list daftar artikel masing-masing label/kategori. Agar sobat tidak penasaran lagi tentang penampakannya seperti apa, sobat bisa melihat contohnya pada blog ini atau screenshot dibawah ini.


Cara Membuat Artikel Terkait Di Blog Dengan Fungsi Scroll

Keterangan Gambar:
  • Tanda panah <= warna pink adalah Title dari artikel terkait.
  • Tanda panah => warna biru adalah Scroll.
  • Kotak       warna merah adalah Label/Kategori.
  • Kotak       warna kuning adalah Daftar list artikel terkait berdasarkan masing-masing label/kategori.
Cara Membuat Artikel Terkait Dengan Fungsi Scroll Di Bawah Postingan Blog
  1. Silahkan sobat langsung >> Masuk/Login ke >> Blogger.com
  2. Pada Dasbor, pilih Menu >> Template >> Edit HTML
  3. Cari kode ]]></b:skin> (Gunakan CTRL+F untuk mempermudah pencarian)
  4. Setelah ketemu, masukkan kode berikut tepat diatas kode ]]></b:skin>

  5. .rbbox{border:1px solid rgb(192,192,192);padding:5px;background-color:#f0f0f0;-moz-border-radius:5px;margin:5px}.rbbox:hover{background-color:rgb(255,255,255)}
  6. Masih dalam Edit HTML, cari kode <data:post.body/> (Gunakan CTRL+F untuk mempercepat pencarian)
  7. Masukkan semua kode berikut tepat dibawah kode <data:post.body/>

  8. <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'> <H2>Artikel Terkait:</H2> <div class='rbbox'> <div style='margin:0; padding:10px;height:200px;overflow:auto;border:1px solid #ccc;'> <div id='albri'/> <script type='text/javascript'> var homeUrl3 = &quot;<data:blog.homepageUrl/>&quot;; var maxNumberOfPostsPerLabel = 4; var maxNumberOfLabels = 10; maxNumberOfPostsPerLabel = 10maxNumberOfLabels = 3; function listEntries10(json) { var ul = document.createElement(&#39;ul&#39;); var maxPosts = (json.feed.entry.length &lt;= maxNumberOfPostsPerLabel) ? json.feed.entry.length : maxNumberOfPostsPerLabel; for (var i = 0; i &lt; maxPosts; i++) { var entry = json.feed.entry[i]; var alturl; for (var k = 0; k &lt; entry.link.length; k++) { if (entry.link[k].rel == &#39;alternate&#39;) { alturl = entry.link[k].href; break; } } var li = document.createElement(&#39;li&#39;); var a = document.createElement(&#39;a&#39;); a.href = alturl; if(a.href!=location.href) { var txt = document.createTextNode(entry.title.$t); a.appendChild(txt); li.appendChild(a); ul.appendChild(li); } } for (var l = 0; l &lt; json.feed.link.length; l++) { if (json.feed.link[l].rel == &#39;alternate&#39;) { var raw = json.feed.link[l].href; var label = raw.substr(homeUrl3.length+13); var k; for (k=0; k&lt;20; k++) label = label.replace(&quot;%20&quot;, &quot; &quot;); var txt = document.createTextNode(label); var h = document.createElement(&#39;b&#39;); h.appendChild(txt); var div1 = document.createElement(&#39;div&#39;); div1.appendChild(h); div1.appendChild(ul); document.getElementById(&#39;albri&#39;).appendChild(div1); } } } function search10(query, label) { var script = document.createElement(&#39;script&#39;); script.setAttribute(&#39;src&#39;, query + &#39;feeds/posts/default/-/&#39; + label + &#39;?alt=json-in-script&amp;callback=listEntries10&#39;); script.setAttribute(&#39;type&#39;, &#39;text/javascript&#39;); document.documentElement.firstChild.appendChild(script); } var labelArray = new Array(); var numLabel = 0; <b:loop values='data:posts' var='post'> <b:loop values='data:post.labels' var='label'> textLabel = &quot;<data:label.name/>&quot;; var test = 0; for (var i = 0; i &lt; labelArray.length; i++) if (labelArray[i] == textLabel) test = 1; if (test == 0) { labelArray.push(textLabel); var maxLabels = (labelArray.length &lt;= maxNumberOfLabels) ? labelArray.length : maxNumberOfLabels; if (numLabel &lt; maxLabels) { search10(homeUrl3, textLabel); numLabel++; } } </b:loop> </b:loop> </script> </div> <script type='text/javascript'>RelPost();</script> </div> </b:if>
    Catatan: Apabila pada blog sobat menggunakan Readmore, kode <data:post.body/> ada lebih dari satu. Maka letakkan semua kode diatas dibawah kode <data:post.body/> paling terakhir.
  9. Langkah terakhir klik >> Simpan dan lihat hasilnya pada setiap postingan blog akan terdapat artikel terkait dibawahnya.
Keterangan:
  • Artikel Terkait: Adalah title, sobat bisa menggantinya dengan title Related Post, Related Article atau juga posting terkait.
  • height:200px Adalah ukuran tinggi kotak scroll, silahkan sobat ganti nilainya sesuai dengan keinginan sobat.
  • maxNumberOfPostsPerLabel = 10 Adalah jumlah daftar list artikel terkait berdasarkan label/kategori yang akan ditampilkan, silahkan sobat ganti nilainya sesuai dengan keinginan sobat.
  • maxNumberOfLabels = 3 Adalah jumlah label/kategori yang list daftar artikel terkaitnya akan ditampilkan.
- See more at: http://kuc0pas.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-artikel-terkait-di-blog.html#sthash.dJFqpl0W.dpuf

Kamis, 19 Maret 2015

Materi bahasa inggris SMK kelas X


Materi bahasa inggris SMK kelas X akan berisi lanjutan dari 3 tahun sebelumya di SMP. Grammar akan lebih sulit dan menarik tentunya. Ditambah idiom-idiom yang akan banyak dijumpai disetiap percakapan yang didengar dari CD/Kaset atau lagu yang digunakan dalam proses belajar-mengajar. Les bahasa Inggris di luar sekolah akan sangat membantu jika ada dana lebih kesana. Atau bisa dicek apakah sekolah ada ekstrakulikuler tentang eprcakapan bahasa Inggris. Jika tidak ada, bisa diusulka ke sekolah yang bersangkutan untuk mengadakannya.
Didik para siswa untuk menggunakan fungsi Internet untuk belajar. Membuat sebuah blog di Internet dalam bahasa Inggris akan sangat membantu pembelajaran. Guru di sekolah dapat memantau sejauh mana kemampuan menulis para siswa dan siswinya. Selain efisien waktu, tapi juga memicu kreatifitas siswa. Jika sekolah ada ruang multimedia, alangkah baiknya jika ruangan tersebut dapat dipakai ketika jam bebas seperti misalnya waktu istirahat atau jam pulang sekolah.
Memberi pekerjaan rumah seperti menonton film atau program televisi yang berbasis bahasa inggris dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan cara yang menyenangkan.
Soal latihan yang ada disini sangat berguna untuk pelatihan dirumah. Mnejadikan web ini acuan pembelajaran tidaklah salah, karena sesuai dengan RPP yang ada. Dan tidak pernah saya lupa untuk mengingatkan pera serta orang tua dan pembimbingnya untuk turut mengawasi dan membina.

Hakikat Hidup

Berbicara masalah hakekat hidup sebenarnya membutuhkan rincian yang sangat panjang dan terinci. Namun secara ringkas, hakikat hidup bisa terungkap dari pernyataan Ali bin Abi Thalib. Menurutnya, awal kehidupan adalah tangisan, pertengahannya adalah ujian dan ujungnya adalah kefanaan. Ketika anda lahir anda menangis, dan tangisan itu akan menjadi warna kehidupan. Saat anda sedih dan juga bahagia terkadang ditandai dengan tangisan. 
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20) 

Dalam perjalanan hidup ini tidak ada orang yang tidak mendapat ujian walaupun kadarnya berbeda-beda namun ujian itu pasti ada. Semua yang ada dalam genggaman kita pada dasarnya hanya asesoris dan hiasan termasuk gelar akademis, kekayaan, harta dan keduaniaan lainnya. Kalau sudah selesailah semua, giliran pintu kematian yang akan dirasakan seluruh umat manusia.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (QS.21:35) 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 28:77) 

Ada sesuatu yang kita akam dimiliki secara abadi sampai di akherat. dan juga yang hanya didunai ini. Maka jadikan dunia ini sebagai sarana dan mencari bekal untuk masuk ke alam selanjutnya. Karena alam yang akan dilalui manusia hanyalah one way, satu tiket. Alias tidak bisa balik lagi. Waspadalah, berhati-hati, bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu dan beramal ketika didunia ini.

sumber : http://nadhirin.blogspot.com/2013/05/hakikat-hidup.html

Ciri-Ciri Sekolah yang Melaksanakan Pembelajaran Aktif



Pembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran mutakhir. Oleh karena itu, setiap sekolah seyogyanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.

 A. EKSPEKTASI SEKOLAH, KREATIVITAS, DAN INOVASI Prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada ”menghasilkan” daripada ”memahami”. Sekolah menyelenggarakan ajang ‘kompetisi’ yang mendidik dan sehat. Sekolah ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon, po bunga, tempat sampah) Lebih baik lagi jika terdapat produk/karya peserta didik yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis/kapital untuk dijual. Lebih baik jika ada pameran karya peserta didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya sekali dalam satu tahun. Karya peserta didik lebih dominan daripada pemasangan beragam atribut sekolah. Kehidupan sekolah terasa lebih ramai, ceria, dan riang. Sekolah rapi, bersih, dan teratur. Komunitas sekolah santun, disiplin, dan ramah. Animo masuk ke sekolah itu makin meningkat. Sekolah menerapkan seleksi khusus untuk menerima peserta didik baru. Ada forum penyaluran keluhan peserta didik. Iklim sekolah lebih demokratis. Diselenggarakan lomba-lomba antarkelas secara berkala dan di tingkat pendidikan menengah ada lomba karya ilmiah peserta didik. Ada program kunjungan ke sumber belajar di masyarakat. Kegiatan belajar pada silabus dan RPP menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif. Peserta didik mengetahui dan dapat menjelaskan tentang lingkungan sekolah (misalnya, nama guru, nama kepala sekolah, dan hal-hal umum di sekolah itu). Ada program pelatihan internal guru (inhouse training) secara rutin. Ada forum diskusi atau musyawarah antara kepala sekolah dan guru maupun tenaga kependidikan lainnya secara rutin. Ada program tukar pendapat, diskusi atau musyawarah dengan mitra dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders).

 B. SUMBER DAYA MANUSIA Kepala sekolah peduli dan menyediakan waktu untuk menerima keluhan dan saran dari peserta didik maupun guru. Kepala sekolah terbuka dalam manajemen, terutama manajemen keuangan kepada guru dan orang tua/komite sekolah. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar. Guru mengenal baik nama-nama peserta didik. Guru terbuka kepada peserta didik dalam hal penilaian. Sikap guru ramah dan murah senyum kepada peserta didik, dan tidak ada kekerasan fisik dan verbal kepada peserta didik. Guru selalu berusaha mencari gagasan baru dalam mengelola kelas dan mengembangkan kegiatan belajar. Guru menunjukkan sikap kasih sayang kepada peserta didik. Peserta didik banyak melakukan observasi di lingkungan sekitar dan terkadang belajar di luar kelas. Peserta didik berani bertanya kepada guru. Peserta didik berani dalam mengemukakan pendapat. Peserta didik tidak takut berkomunikasi dengan guru. Para peserta didik bekerja sama tanpa memandang perbedaan suku, ras, golongan, dan agama. Peserta didik tidak takut kepada kepala sekolah. Peserta didik senang membaca di perpustakaan dan ada perilaku cenderung berebut ingin membaca buku bila datang mobil perpustakaan keliling. Potensi peserta didik lebih tergali serta minat dan bakat peserta didik lebih mudah terdeteksi. Ekspresi peserta didik tampak senang dalam proses belajar. Peserta didik sering mengemukakan gagasan dalam proses belajar. Perhatian peserta didik tidak mudah teralihkan kepada orang/tamu yang datang ke sekolah.

 C. LINGKUNGAN, FASILITAS, DAN SUMBER BELAJAR Sumber belajar di lingkungan sekolah dimanfaatkan peserta didik untuk belajar. Terdapat majalah dinding yang dikelola peserta didik yang secara berkala diganti dengan karya peserta didik yang baru. Di ruang kepala sekolah dan guru terdapat pajangan hasil karya peserta didik. Tidak ada alat peraga praktik yang ditumpuk di ruang kepala sekolah atau ruang lainnya hingga berdebu. Buku-buku tidak ditumpuk di ruang kepala sekolah atau di ruang lain. Frekuensi kunjungan peserta didik ke ruang perpustakaan sekolah untuk membaca/meminjam buku cukup tinggi. Di setiap kelas ada pajangan hasil karya peserta didik yang baru. Ada sarana belajar yang bervariasi. Digunakan beragam sumber belajar.

 D. PROSES BELAJAR-MENGAJAR DAN PENILAIAN Pada taraf tertentu diterapkan pendekatan integrasi dalam kegiatan belajar antarmata pelajaran yang relevan. Tampak ada kerja sama antarguru untuk kepentingan proses belajar mengajar. Dalam menilai kemajuan hasil belajar guru menggunakan beragam cara sesuai dengan indikator kompetensi. Bila tuntutan indikator melakukan suatu unjuk kerja, yang dinilai adalah unjuk kerja. Bila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, yang digunakan adalah alat penilaian tertulis. Bila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, tugas (proyek) itulah yang dinilai. Bila tuntutan indikator menghasilkan suatu produk 3 dimensi, baik proses pembuatan maupun kualitas, yang dinilai adalah proses pembuatan atau pun produk yang dihasilkan. Tidak ada ulangan umum bersama, baik pada tataran sekolah maupun wilayah, pada tengah semester dan / atau akhir semester, karena guru bersangkutan telah mengenali kondisi peserta didik melalui diagnosis dan telah melakukan perbaikan atau pengayaan berdasarkan hasil diagnosis kondisi peserta didik. Model rapor memberi ruang untuk mengungkapkan secara deskriptif kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik dan yang belum, sehingga dapat diketahui apa yang dibutuhkan peserta didik. Guru melakukan penilaian ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sekaligus sebagai alat diagnosis untuk menentukan apakah peserta didik perlu melakukan perbaikan atau pengayaan. Menggunakan penilaian acuan kriteria, di mana pencapaian kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan kemampuan peserta didik yang lain, melainkan dibandingkan dengan pencapaian kompetensi dirinya sendiri, sebelum dan sesudah belajar. Penentuan kriteria ketuntasan belajar diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk mengontrol pencapaian kompetensi tertentu peserta didik. Dengan demikian, sedini mungkin guru dapat mengetahui kelemahan dan keberhasilan peserta dalam kompetensi tertentu.

 ==========

 Sumber: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif; Buku I Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Sabtu, 14 Maret 2015

Kisah Sebatang Pensil



 Si anak lelaki memandangi neneknya yang sedang menulis surat, lalu bertanya, “Apakah Nenek sedang menulis cerita tentang kegiatan kita? Apakah cerita ini tentang aku?” Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata kepada cucunya, “Nenek memang sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting daripada kata – kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan. Mudah – mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.” Si anak lelaki merasa heran, diamatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja. “Tapi pensil itu sama saja dengan pensil – pensil lain yang pernah kulihat!” “Itu tergantung bagaimana kau memandang segala sesuatunya. Ada lima pokok yang penting, dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam menjalani hidupmu.” Pertama : Kau sanggup melakukan hal – hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua : Sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik. Ketiga : Pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan – kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa – apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan. Keempat : Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu. Dan yang Kelima : Pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.